Sistem saraf
adalah sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran impul saraf ke
susunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah untuk memberi
tanggapan rangsangan. Unit terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf adalah sel
saraf atau neuron. Sistem saraf sangat berperan dalam iritabilitas tubuh.
Iritabilitas memungkinkan makhluk hidup dapat menyesuaikan diri dan menanggapi
perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya. Jadi, iritabilitas adalah
kemampuan menanggapi rangsangan.
Sistem
saraf termasuk sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer (sistem saraf tepi).
Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang dan sistem
saraf perifer terdiri atas sistem saraf somatik dan sistem saraf otonom. Sistem
saraf mempunyai tiga fungsi utama, yaitu menerima informasi dalam bentuk
rangsangan atau stimulus; memproses informasi yang diterima; serta memberi
tanggapan (respon) terhadap rangsangan.
Perbedaan
Antara Sistem Saraf dan Sistem Endokrin
Sistem saraf
|
Sistem endokrin
|
Dibentuk dari
kumpulan sel neuron
|
Dibentuk dari
sekumpulan kelenjar
|
rata-rata
transmisi sinyal adalah Impuls elektrokimia
|
Bahan kimia
yang disebut hormon adalah sarana transmisi sinyal
|
Transmisi
sinyal cepat tetapi fungsi tidak berkepanjangan
|
Sinyal transmisi
lambat, tetapi fungsi yang tahan lama
|
Sel-sel yang
saling berhubungan dan seluruh sistem secara kontinyu
|
Organ seluruh
sistem tidak terhubung secara fisik namun mereka adalah diskrit
|
Menggunakan
neuron untuk mengirimkan sinyal
|
Menggunakan
sistem peredaran darah untuk mengirimkan sinyal
|
1. Struktur Saraf
Sistem saraf
pada manusia terdiri dari sel saraf yang biasa disebut dengan neuron dan sel
gilial. Neuron berfungsi sebagai alat untuk menghantarkan impuls (rangsangan)
dari panca indra menuju otak dan kemudian hasil tanggapan dari otak akan
dikirim menuju otot. Sedangkan sel gilial berfungsi sebagai pemberi nutrisi
pada neuron.
a. Sel Saraf (Neuron)
Unit terkecil
penyusun sistem saraf adalah sel saraf atau bisa juga disebut neuron. Sel saraf
adalah sebuah sel yang berfungsi untuk menghantarkan impuls (rangsangan). Setiap
satu sel saraf (neuron) terdiri atas tiga bagian utama yang berupa badan sel
saraf, dendrit, dan akson. Berikut adalah gambar dan bagian-bagian struktur sel
saraf (neuron) beserta penjelasannya:
- Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang. Dendrit merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
- Badan Sel adalah bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Badan sel saraf mengandung inti sel dan sitoplasma.
- Nukleus adalah inti sel saraf yang berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel saraf (neuron).
- Neurit (Akson) adalah tonjolan sitoplasma yang panjang (lebih panjang daripada dendrit), berfungsi untuk menjalarkan impuls saraf meninggalkan badan sel saraf ke neuron atau jaringan lainnya. Jumlah akson biasanya hanya satu pada setiap neuron.
- Selubung Mielin adalah sebuah selaput yang banyak mengandung lemak yang berfungsi untuk melindungi akson dari kerusakan. Selubung mielin bersegmen-segmen. Lekukan di antara dua segmen disebut nodus ranvier.
- Sel Schwann adalah jaringan yang membantu menyediakan makanan untuk neurit (akson) dan membantu regenerasi neurit (akson).
- Nodus ranvier berfungsi untuk mempercepat transmisi impuls saraf. Adanya nodus ranvier tersebut memungkinkan saraf meloncat dari satu nodus ke nodus yang lain, sehingga impuls lebih cepat sampai pada tujuan.
- Sinapsis adalah pertemuan antara ujung neurit (akson) di sel saraf satu dan ujung dendrit di sel saraf lainnya. Pada setiap sinapsis terdapat celah sinapsis. Pada bagian ujung akson terdapat kantong yang disebut bulbus akson. Kantong tersebut berisi zat kimia yang disebut neurotransmiter. Neurotransmiter dapat berupa asetilkolin dan kolinesterase yang berfungsi dalam penyampaian impuls saraf pada sinapsis.
Sel-sel saraf (neuron) bergabung membentuk jaringan saraf. Ujung
dendrit dan ujung akson lah yang menghubungkan sel saraf satu dan sel saraf
lainnya. Menurut fungsinya, ada tiga jenis sel saraf yaitu:
- Sel saraf sensorik adalah sel saraf yang mempunyai fungsi menerima rangsang yang datang kepada tubuh atau panca indra, dirubah menjadi impuls (rangsangan) saraf, dan meneruskannya ke otak. Badan sel saraf ini bergerombol membentuk ganglia, akson pendek, dan dendritnya panjang.
- Sel saraf motorik adalah sel saraf yang mempunyai fungsi untuk membawa impuls saraf dari pusat saraf (otak) dan sumsum tulang belakang menuju otot. Sel saraf ini mempunyai dendrit yang pendek dan akson yang panjang.
- Sel saraf penghubung adalah sel saraf yang banyak terdapat di dalam otak dan sumsum tulang belakang. Neuron (sel saraf) tersebut berfungsi untuk menghubungkan atau meneruskan impuls (rangsangan) dari sel saraf sensorik ke sel saraf motorik.
b. Sel Glial
Sel Glial
berfungsi diantaranya untuk memberi nutrisi pada sel saraf. Macam-macam
neuroglia diantaranya adalah astrosit, oligodendrosit, mikroglia, dan
makroglia.
2. Sistem Saraf Pusat
Pusat saraf
berfungsi memegang kendali dan pengaturan terhadap kerja jaringan saraf hingga
ke sel saraf. Sistem saraf pusat terdiri atas otak besar, otak kecil, sumsum
lanjutan (medula oblongata), dan sumsum tulang belakang (medula spinalis). Otak
terletak di dalam tulang tengkorak, sedangkan sumsum tulang belakang terletak
di dalam ruas-ruas tulang belakang.
Tiga materi
esensial yang ada pada bagian sumsum tulang belakang serta otak antara lain,
yaitu:
- Substansi grissea atau bagian materi kelabu yang terbentuk dari badan sel.
- Substansi alba atau bagian materi putih yang terbentuk dari serabut saraf.
- Jaringan ikat atau sel-sel neuroglia yang ada di dalam system saraf pusat tepatnya di antara sel-sel saraf yang ada.
Selain itu, pada sistem saraf pusat terdapat juga Jembatan
varol yang tersusun atas serabut saraf yang menghubungkan otak
kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dengan sumsum tulang
belakang. Jembatan varol berfungsi menghantarkan rangsang dari kedua bagian
serebelum.
a. Otak Besar
Otak besar
wujudnya kenyal, lunak, ada banyak lipatan, serta berminyak. Otak besar
dikelilingi oleh cairan serebrospinal yang berfungsi memberi makan otak dan
melindungi otak dari guncangan. Di dalam otak besar terdapat banyak pembuluh
darah yang berfungsi memasok oksigen ke otak besar.
Bila otak besar
pada laki-laki beratnya kira-kira 1,6 kg sedangkan bagi perempuan berat otak
besar yang di miliki kira-kira adalah 1,45 kg. Jadi otak laki-laki yang lebih
berat dikarenakan ukurannya yang juga lebih besar di bandingkan dengan otak
wanita. Namun kecerdasan yang dimiliki masing-masing orang baik laki-laki
maupun perempuan tidak tergantung dengan berat otak yang mereka miliki. Tapi
yang mengukur dan menentukn tingkat kecerdasan yang ada pada otak yaitu yang
jumlah hubungan antar saraf satu dengan lainnya itu dalam jumlah banyak.
b. Otak Kecil
Otak Kecil
terletak di bagian belakang kepala dan dekat leher. Fungsi utama otak kecil
adalah sebagai pusat koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar,
keseimbangan, dan posisi tubuh. Jika terjadi rangsangan yang membahayakan,
gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan. Otak kecil merupakan
pusat keseimbangan. Apabila terjadi gangguan (kerusakan) pada otak kecil maka
semua gerakan otot tidak dapat dikoordinasikan.
c. Sumsum Lanjutan
Sumsum lanjutan
(sumsum sambung) atau medula oblongata terletak di persambungan antara otak
dengan tulang belakang. Fungsi sumsum lanjutan adalah untuk mengatur suhu tubuh,
kendali muntah, pengatur beberapa gerak refleks (seperti batuk, bersin, dan
berkedip), dan pusat pernapasan. Selain itu, sumsum lanjutan berperan untuk
mengantarkan impuls yang datang menuju otak. Sumsum sambung pun mempengaruhi
refleks fisiologi, seperti jantung, tekanan darah, volume, respirasi,
pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan.
d. Sumsum Tulang Belakang
Sumsum tulang
belakang atau medula spinalis berada di dalam tulang belakang. Sumsum tulang
belakang terbagi menjadi dua lapisan, yaitu lapisan luar yang berwarna putih
dan lapisan dalam yang berwarna kelabu. Sumsum tulang belakang dilindungi oleh
tulang belakang atau tulang punggung yang keras. Tulang punggung terdiri dari
33 ruas. Fungsi utamanya adalah sebagai pusat gerak refleks.
Di dalam sumsum
tulang belakang, terdapat saraf sensorik, motorik, dan saraf penghubung. Fungsi
saraf-saraf tersebut adalah sebagai pengantar impuls dari otak dan ke otak.
Sumsum tulang
belakang memiliki fungsi penting dalam tubuh. Fungsi tersebut antara lain menghubungkan
impuls dari saraf sensorik ke otak dan sebaliknya, menghubungkan impuls dari
otak ke saraf motorik; memungkinkan menjadi jalur terpendek pada gerak refleks.
Skema gerak
biasa adalah: impuls (rangsangan) > saraf sensorik > otak > saraf
motorik > otot > gerakan
Skema gerak
refleks adalah: impuls (rangsangan) > saraf sensorik > sumsum tulang
belakang > saraf motorik > otot > gerak refleks
5. Penyakit Pada Sistem Saraf
Penyakit dan
kelainan sistem saraf adalah penyakit atau kelainan yang mempengaruhi fungsi
sistem saraf pada manusia. Penyakit dan kelainan dapat terjadi dan menyerang
pusat saraf, yaitu otak dan sumsum tulang belakang, atau sel-sel saraf pada
jaringan saraf. Karena otak adalah pusat kendali dari semua aktivitas sadar
kita – berpikir, berkemauan, mengingat, dan sebagainya – maka penyakit dan
kelainan pada otak dapat menyebabkan perubahan dan gangguan yang dirasakan
seluruh tubuh.
Penyakit dan
kelainan otak dapat menyebabkan kekacauan pikir dan emosi, gangguan fungsi
organ tubuh, kelainan psikologis, dan sebagainya. Berikut ini adalah beberapa penyakit yang
khususnya menyerang otak. Baik batang otak maupun kulit otak dan otak kecil.
a. Encephalitis
Encephalitis
(Yunani: encekphalos
(otak) dan itis
(peradangan)) adalah peradangan otak. Peradangan otak ini dapat melibatkan pula
struktur terkait lainnya. encephalomyelitis adalah peradangan
otak dan sumsum tulang belakang, dan meningoencephalitis adalah
peradangan otak dan “meninges” (membran yang menutupi otak). Penyebab
encephalitis paling sering adalah karena infeksi mikroorganisme atau zat-zat
kimia seperti timbal, arsen, merkuri (air raksa), dll.
b. Stroke
Kelayuan
tiba-tiba otak akibat dari berkurangnya secara drastis aliran darah ke suatu
bagian otak atau akibat pendarahan dalam otak. Keadaan ini berdampak antara
lain kelumpuhan sementara atau menetap pada satu atau kedua sisi tubuh,
kesulitan berkata-kata atau makan, dan lenyapnya koordinasi otot. Merokok,
kolestrol tinggi, diabetes, penuaan, dan kelainan turunan adalah faktor utama
penyebab stroke.
c. Alzheimer
Penyakit
alzheimer ditandai oleh kerusakan sel saraf dan sambungan saraf di kulit otak
dan kehilangan massa otak yang cukup besar. Gejala khas pertama yang muncul
adalah pikun. Ketika makin buruk, kehilangan ingatan si penderita juga makin
parah. Keterampilan bahasa, olah pikir, dan gerak turun drastis. Emosi jiwa dan
suasana hati jadi labil. Penderita cenderung rentan dan lebih peka terhadap
stres. Mudah terombang-ambing antara marah, cemas, atau tertekan. Pada tahap
lebih lanjut, penderita kehilangan responsibilitas dan mobilitas serta kontrol
terhadap fungsi tubuh.
d. Gegar Otak
Kehilangan
sementara fungsi otak yang disebabkan oleh luka relatif ringan pada otak dan
tak selalu berkaitan dengan ketidaksadaran. Orang yang kena gegar otak mungkin
tak ingat apa yang terjadi sesaat sebelum atau setelah luka. Gejala gegar otak
antara lain cadel berbicara, kebingunan berat, koordinasi otot terganggu, sakit
kepala, pusing, dan mual.
e. Epilepsi
Epilepsi adalah
kelainan kronik yang dicirikan oleh serangan mendadak dan berulang-ulang yang
disebabkan oleh impils berlebihan sel-sel saraf dalam otak. Serangan dapat
berupa sawan, hilang kesadaran beberapa saat, gerak atau sensasi aneh bagian
tubuh, tingkah laku aneh, dan gangguan emosional. Serangan epilepsi umumnya
berlangsung hanya 1-2 menit. Kemudian diikuti oleh kelemahan, kebingungan, atau
kekurangtanggapan.
f. Narkolepsi
Narkolepsi
adalah gangguan tidur yang ditandai dengan serangan tidur tiba-tiba dan tak terkendali
di siang hari, dengan gangguan tidur di malam hari. Penderita bisa mendadak
tertidur di mana saja dan kapan saja bahkan saat berdiri atau berjalan. Tidur
berlangsung beberapa detik atau menit dan bahkan lebih dari sejam.
g. Afasia
Afasia adalah
kerusakan dalam pengungkapan dan kepahaman bahasa yang disebabkan oleh
kerusakan lobus frontal dan temporal otak. Afasia bisa disebabkan oleh luka
kepala, tumor, stroke, atau infeksi.
h. Dementia
Kemunduran
kapasitas intelektual – yang kronis dan biasanya kian memburuk – yang berkaitan
dengan kehilangan sel saraf secara meluas dan penyusutan jaringan otak.
Dementia paling biasa terjadi di kalangan lansia meskipun dementia ini dapat
menyerang segala usia. Kondisi dementia dimulai dengan hilangnya ingatan, yang
mula-mula tampak sebagai ketidakingatan atau kelupaan sederhana. Ketika
memburuk, lingkup kehilangan ingatan meluas hingga penderita tak lagi ingat
akan keterampilan, sosial, dan hidup yang paling dasar sekalipun.
Sistem
Endokrin
Kelenjar
endokrin atau kelenjar buntu adalah kelenjar yang nengirimkan hasil sekresinya
langsung ke dalam darah ang beredar dalam jaringan kelenjar tanpa melewati
duktus atau saluran dan hasil sekresinya disebut hormon.Beberapa dari organ endokrin ada yang menghasilkan satu macam hormon (hormon tunggal) disamping itu juga ada yang menghasilkan lebih dari satu macam hormon atau hormon ganda misalnya kelenjar hipofise sebagai pengatur kelenjar yang lain.
FUNGSI KELENJAR ENDOKRIN
- Menghasilkan hormon-hormon yang dialirkan ke dalam darah yang diperlukan oleh jaringan-jaringan dalam tubuh tertentu.
- Mengontrol aktifitas kelenjar tubuh.
- Merangsang aktifitas kelenjar tubuh.
- Merangsang pertumbuhan jaringan.
- Mengatur metabolisme, oksidasi, meningkatkan absorpsi glukosa pada usus halus.
- Mempengaruhi metabolisme lemak, protein, hidrat arang, vitamin, mineral dan air.
KELENJAR ENDOKRIN PADA MANUSIA
|
Suatu kelenjar endokrin yang terletak didasar tengkorak .yang memegang peranan penting dalam sekresi hormon dari semua organ-organ endokrin.
Dapat dikatakan sebagai kelenjar pemimpin sebab hornon-hormon yang dihasilkannya dapat mempengaruhi pekerjaan kelenjar lainnya. Kelenjar hipofise terdiri dari 2 lobus.
Lobus anterior (adenohipofise). Menghasilkan sejumlah hormon yang bekerja sebagai zat pengendali produksi :an semua organ endokrin yang lain.
1) Hormon somatotropik, mengendalikan pertumbuhan tubuh.
2) Hormon tirotropik, mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid dalam menghasilkan hormon tiroksin.
3) Hormon adrenokortikotropik (ACTH), mengendalikan kelenjar suprarenal dalam menghasilkan kortisol yang berasal dari korteks keler jar suprarenal.
4) Hormon gonadotropik berasal dari Follicle Stimulating Hormone (FSH) yang merangsang perkembangan folikel degraf dalam ovarium dan pembentukan spermatozoa dalam testis.
5) Luteinizing Hormone (LH), mengendalikan sekresi estrogen dan progesteron dalam ovarium dan testosteron dalam testis. Interstitial Cell Stimulating Hormone (ICSH).
Lobus posterior disebut juga Neurohipofise. Mengeluarkan 2 jenis hormon ;
- Hormon anti diuretik (ADH), mengatur jumlah air yang keluar melalui ginjal membuat kontraksi otot polos ADH disebut juga hormon pituitrin.
- Hormon oksitoksin merangsang dan menguatkan kontraksi uterus sewaktu melahirkan dan mengeluarkan air susu sewaktu menyusui. Kelenjar hipofise terletak di dasar tengkorak, di dalam foss hipofise tulang spenoid.
HORMON HIPOFISIS ANTERIOR DAN ORGAN TARGETNYA
|
KELENJAR TIROID
Terdiri atas 2 buah lobus yang terletak disebelah kanan dari trakea diikat bersama oleh jaringan tiroid dan yang melintasi trakea di sebelah depan. Merupakan kelenjar yang terdapat di dalam leher bagian depan bawah, melekat pada dinding Taring.
Atas pengaruh hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofise lobus anterior, kelenjar tiroid ini dapat memproduksi hormon tiroksin.
Adapun fungsi dari hormon tiroksin; mengatur pertukaran zat/metabolisme dalam tubuh dan mengatur pertumbuhan jasmani dan rohani.
Struktur kelenjar tiroid terdiri atas sejumlah besar vesikel-vesikel yang dibatasi oleh epitelium silinder, disatukan oleh jaringan ikat. Sel-selnya mengeluarkan sera, cairan yang bersifat lekat yaitu; Koloidae tiroid yang mengandung zat senyawa yodium dan dinamakan hormon tiroksin.
Sekret ini mengisi vesikel dan dari sini berjalan ke aliran darah baik langsung maupun melalui saluran limfe.
Fungsi kelenjar tiroid, terdiri dari:
1) Bekerja sebagai perangsang proses oksidasi.
2) Mengatur penggunaan oksidasi.
3) Mengatur pengeluaran karbondioksida.
4) Metabolik dalam hal pengaturan susunan kimia dalam jaringan.
5) Pada anak mempengaruhi perkembangan fisik dan mental.
Hipofungsi dapat menyebabkan penyakit kretinismus dan penyakit miksedema.
Hiperfungsi menyebabkan penyakit eksotalmikgoiter. Sekresi tiroid diatur oleh sebuah hormon dari lobus anterior kelenjar hipofise yaitu oleh hormon tirotropik.
Fungsi kelenjar tiroid sangat eras bertalian dengan kegiatan metabolik dalam hal pengaturan susunan kimia dan jaringan bekerja sebagai perangsang proses oksidasi, mengatur penggunaan oksigen dan mengatur pengeluaran karbondioksida
Hiposekresi hipotiroidisme. Bila kelenjar tiroid kurang mengeluarkan sekret pada waktu bayi mengakibatkan suatu keadaan yang dikenal sebagai kretinisme berupa hambatan pertumbuhan mental dan fisik, pada orang dewasa kekurangan sekresi menyebabkan miksedema proses metabolik mundur dan terdapat kecenderungan untuk, bertambah berat, geraknya lambat, cars berfikir dan berbicara lamban, kulit menjadi tebal dan keringat, rambut rontok, suhu-badan di bawah normal dan denyut nadi perlahan.
Hipersekresi penambahan sekresi kelenjar tiroid disebut hipertiroid dimana semua gejalanya merupakan kebalikan dari miksedema yaitu: kecepatan metabolisme meningkat suhu tubuh tinggi, berat badan turun, gelisah, mudah marah, denyut nadi naik.
Vaskuler mencakup fibrilasi atrium kegagalan jantung pada keadaan yang dikenal sebagai penyakit trauma atau gondok eksoptalmus, mata menonjol keluar, efek ini disebabkan terlampau aktifnya hormon tiroid, ada kalanya tidak hilang dengan pengobatan.
KELENJAR PARATIROID
Terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat di dalam leher, kelenjar ini bedumlah 4 buah yang tersusun berpasangan yang menghasilkan para hormon atau hormon para tiroksin. Kelenjar paratiroid berjumlah 4 buah.
Masing-masing melekat pada bagian belakang kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid menghasilkan hormon yang berfungsi mengatur kadar kalsium dan fosfor di dalam tubuh.
Hipoparatiroidisme. Terjadinya kekurangan kalsium di dalam darah atau hipokalsemia mengakibatkan keadaan yang disebut tetani, dengan gejala khas kejang khususnya pada tangan dan kaki disebut karpopedal spasmus, gejala-gejala ini dapat diringankan dengan pemberian kalsium.
Hiperparatiroidisme. Biasanya ada sangkut pautnya dengan pembesaran (tumor) kelenjar. Keseimbangan distribusi kalsium terganggu, kalsium dikeluarkan kembali dari tulang dan dimasukkan kembali ke serum darah. Akibatnya terjadi penyakit tulang dengan tanda-tanda khas beberapa bagian kropos. disebut osteomielitis fibrosa sistika karena terbentuk kristal pada tulang, kalsiumnya diedarkan di dalam ginjal dan dapat menyebabkan batu ginjal dan kegagalan ginjal.
Fungsi paratiroid;
- Mengatur metabolisme fospor.
- Mengatur kadar kalsium darah.
Kelainan-kelainan di atas dapat juga terjadi pada tumor kelenjar paratiroid.
KELENJAR TIMUS
Terletak di dalarn mediastinum di belakang os sternum, kelenjar timus hanya dijumpai pada anak-anak di bawah 18 tahun.
Kelenjar timus terletak di dalam toraks kira-kira setinggi bifurkasi trakea, warnanya kemerah-merahan dan terdiri atas 2 lobus. Pada bayi baru lahir sangat kecil danberatnya kira-kira 10grarn atau lebih sedikit. Ukurannya bertambah pada masa remaja dari 30-40 gram kemudian berkerut lagi.
Adapun hormon yang dihasilkan kelenjar timus berfungsi sebagai berikut;
- Mengaktifkan pertumbuhan badan.
- Mengurangi aktifitas kelenjar kelamin.
Kelenjer suprarenal jumlahnya ada 2, terdapat pada bagian atas dari ginjal kiri dan kanan. Ukurannya berbeda-beda, beratnya rata-rata 5-9 gram. Kelenjar suprarenal ini terbagi atas 2 bagian yaitu:
- Bagian luar yang berwarna kekuningan yang menghasilkan kortisol yang disebut korteks.
- Bagian medula yang menghasilkan adrenalin (epinefrin) dan nor adrenalin (nor epinefrin).
Noradrenalin menaikan tekanan darah dengan jalan meranigsang serabut otot didalam dinding pembuluh darah untuk berkontraksi, adrenalin membantu metabolisme kar‑bohidrat dengan jalan menambah pengeluaran glukosa dari hati.
Beberapa hormon terpenting yang disekresikan oleh korteks adrenal adalah; Hidrokortison, aldosteron dan kortikosteron. Semuanya bertalian eras dengan metabolisme, pertumbuhan fungsi ginjal dan kondisi otot.
Pada insufiesiensi adrenal (penyakit addison) pasien menjadi kurus dan nampak sakit paling lemah, terutama karenatidak adanya hormon ini, sedangkan ginjal gagal menyimpan natrium dalam jumlah terlampau banyak, penyakit ini diobati dengan kortison.
Fungsi kelenjar supra renalis bagian korteks terdiri dari ;
- Mengatur keseimbangan air, elektrolit clan garamgaram.
- Mengatur/mempengaruhi metabolisme lemak, hidrat arang dan protein.
- Mempengaruhi aktifitas jafingan limfoid.
Fungsi kelenjar suprarenalis bagian medula terdiri dari :
- Vaso konstriksi pembuluh darah perifer.
- Relaksasi bronkus.
KELENJAR PIENALIS (EPIFISE)
Kelenjar ini terdapat di dalam otak, di dalam ventrikel berbentuk kecil merah seperti sebuah Gemara. Terletak dekat korpus.
Fungsinya belum diketahui dengan jelas, kelenjar ini menghasilkan sekresi interns dalam membantu pankreas dan kelenjar kelamin.
KELENJAR PANKREATIKA
Terdapat pada belakang lambung di depan vertebra lumbalis I dan II terdiri dari sel-sel alpa dan beta. Sel alpa menghasilkan hormon glukagon sedangkan sel-sel beta menghasilkan hormon insulin.
Hormon yang diberikan untuk pengobatan diabetes, insulin merupakan sebuah protein yang dapat turut dicernakan oleh enzim-enzim pencernaan protein.
Fungsi hormon insulin
Insulin mengendalikan kadar glukosa dan bila digunakan sebagai pengobatan, memperbaiki kemampuan sel tubuh untuk mengobservasi dan menggunakan glukosa dan lemak.
Pulau langerhans
Pulau-pulau langerhans berbentuk oval tersebar di seluruh pankreas dan terbanyak pada bagian kedua pankreas.
Dalam tubuh manusia terdapat 1-2 juta pulau-pulau langerhans, sel dalam pulau ini dapat dibedakan atas dasar granulasi dan pewarnaannya separuh dari sel ini mensekresi insulin, yang lainnya menghasilkan polipeptida dari pankreas diturunkan pada bagian eksokrin pankreas.
Fungsi kepulauan langerhans; Sebagai unit sekresi dalam pengeluaran homeostatik nutrisi, rnenghambat sekresi insulin, glikogen dan polipeptida pankreas serta mengnambat sekresi glikogen.
KELENJAR KELAMIN
Kelenjar testika. Terdapat pada pria terletak pada skrotum menghasilkan hormon testosteron.
Fungsi hormon testosteron. Menentukan sifat kejantanan, misalnya adanya jenggot, kumis, jakun dan lain-lain, menghasilkan sel mani (spermatozoid) serta mengontrol pekerjaan seks sekunder pada laki-laki.
Kelenjar ovarika. Terdapat pada wanita, terletak pada ovarium di samping kiri dan kanan uterus.
Menghasilkan hormon progesteron clan estrogen, hormon ini dapat mempengaruhi pekerjaan uterus serta memberikan sifat kewanitaan, misalnya pinggul yang besar, bahu sempit dan lain-lain.
Terimakasih, blog ini sangat bermanfaat untuk saya
BalasHapusknjungi blog saya di "stefanigitawardani.blogspot.com/" saya memposting aneka masakan yang sudah saya pernah praktekkan