1) Kekebalan Aktif
Kekebalan
aktif adalah kekebalan yang dihasilkan oleh tubuh itu sendiri dimana jika
seseorang mengalami sakit karena infeksi patogen dan tubuh merespon dengan
membuat antibodi, setelah sembuh antibodi tersebut dapat bertahan lama sehingga
orang tersebut menjadi kebal terhadap penyakit tersebut, seperti contoh orang
yang pernah sakit cacar air tidak akan terkena penyakit tersebut untuk kedua
kali. Kekebalan jenis ini dinamakan kekebalan aktif alami.
Selain
itu terdapat juga kekebalan aktif buatan seperti dengan menyuntikan antigen
bakteri, patogen, atau mikroba yang sudah tidak aktif cara ini dikenal dengan
vaksinasi. Vaksinasi menyebabkan orang yang disuntik tersebut mendapatkan
kekebalan karena tubuhnya akan membentuk antibodi.
2) Kekebalan Pasif
Kekebalan
pasif adalah kekebalan yang diperoleh setelah mendapat antibodi dari luar.
Sebagai contoh kekebalan yang diperoleh bayi dari ibunya melalui air susu
pertama (kolostrum) atau diperoleh bayi pada saat masih berada dalam kandungan.
Kekebalan jenis ini dinamakan kekebalan pasif alami.
Sedangkan
kekebalan pasif buatan diperoleh dengan menyuntikan antibodi yang diekstrak
dari satu individu ke tubuh orang lain melalui serum, walaupun kekebalan pasif
ini berlangsung singkat tapi berguna untuk penyembuhan secara cepat.
B. Gangguan
pada Sistem Kekebalan Tubuh
Gangguan
pada sistem kekebalan tubuh seperti sistem kekebalan tubuh dapat tidak
berfungsi jika sistem ini bereaksi dengan molekul asing yang berlebihan. Beberapa
contoh gangguan pada sistem kekebalan tubuh antara lain Alergi, autoimunitas
dan AIDS.
1.
Alergi
Alergi
adalah respon imun yang berlebihan terhadap suatu senyawa yang masuk ke dalam
tubuh. Reaksi alergi disebut juga dengan anaphylaxis. Senyawa yang dapat
menimbulkan alergi adalah Alergen yang dapat berupa serbuk, debu, bulu hewan,
gigitan serangga, serta jenis makanan tertentu.
Alergi
diawali dengan proses masuknya alergen ke dalam tubuh yang merangsang sel-sel B
plasma untuk mensekresikan antibodi yang biasanya dari kelas IgE. Pada awalnya
alergen yang masuk ke tubuh tidak akan menimbulkan alergi tapi pada awal
alergen yang masuk akan berikatan dengan mastosit. Hal ini menyebabkan ketika
alergen untuk kedua kalinya masuk ke dalam tubuh akan terikat pada antibodi IgE
yang telah berikatan dengan mastosit, keadaan inilah yang menyebabkan mastosit
melepaskan histamin yang memperbesar dan meningkatkan permeabilitas pembuluh
darah (inflamasi). Inflamasi menyebabkan timbulnya berbagai gejala alergi seperti
bersin, gatal-gatal, pusing, dan kesulitan bernapas.
2.
Autoimunitas
Autoimunitas
adalah keadaan dimana sistem kekebalan tubuh membentuk antibodi untuk menyerang
sel-sel tubuh sendiri seolah-olah bukan merupakan bagian dari tubuh.
Autoimunitas seringkali disebabkan gagalnya proses pematangan sel T di kelenjar
timus atau karena infeksi virus yang terjadi sebelum lahir yang menyerang
sistem kekebalan tubuh. Akibat autoimunitas banyak dijumpai kelainan-kelainan
atau keabnormalan yang dapat dijumpai antara lain :
a. Diabetes Mellitus, yaitu tipe I (insulin-dependent diabetes mellitus), dimana antibodi menyerang
sel-sel beta di pankreas yang memproduksi hormon insulin sehingga menyebabkan
kadar gula dalam darah tinggi.
b. Addison’disease, penyakit ini bisa disebabkan oleh infeksi pada
kelenjar adrenalin namun juga bisa disebabkan oleh antibodi yang menyerang
sel-sel hormon yang menghasilkan adrenalin. Akibat yang ditimbulkannya adalah
mudah merasa lelah, kehilangan berat badan, rasa perasaan yang tertekan, kadar
gula darah rendah dan pigmentasi kulit yang meningkat.
c. Mysthenia gravis, disebabkan oleh antibodi yang menyerang otot
lurik. Hal ini menyebabkan dergradasi otot dan berkurangnya kemampuan otot
menangkap asetilkolin (zat yang dilepaskan saraf untuk memicu kontraksi otot),
misalnya terjadi pada mata dimana posisi mata menjadi tidak simetris.
Penderita
Mysthenia gravis yang menyebabkan posisi mata tidak simetris
d. Lupus erythematosus, yaitu keadaan dimana antibodi menyerang
sel-sel tubuh yang lain sebagai sel asing dimana ketika kondisi tubuh melemah
maka seranggan antibodi akan meningkat.
Ruam
pada penderita Lupus erythematosus
e. Multiple sclerosis,yaitu keadaan dimana antibodi menyerang jaringan
saraf dan di tulang belakang dimana bagian saraf yang diserang adalah seludang
mielin sebagai bagian yang melapisi sel saraf dan berperan dalam penghantaran
informasi,hal ini menimbulkan berbagai gejala seperti gangguan penglihatan,
pusing, depresi dan lain-lain.
3.
AIDS
AIDS
(acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah
penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). AIDS sendiri merupakan kumpulan dari
berbagai penyakit.
AIDS
disebabkan virus HIV yang menyerang sel T pembantu yang berfungsi menstimulasi
sel T lainnya serta sel B plasma. Ketika virus berhasil menginfeksi sel T virus
menggunakan perangkat selnya untuk menggandakan diri setelah itu menembus
membran sel kemudian menginfeksi sel T yang lain. Hal ini menyebabkan kemampuan
tubuh melawan kuman penyakit menjadi berkurang.
Gambar
dan Struktur Virus HIV
Sel
T pembantu menjadi target utama virus HIV karena pada permukaan selnya terdapat
molekul CD4 sebagai reseptor, dimana infeksi dimulai ketika molekul
glikoprotein (gp120) yang terdapat pada permukaan HIV menempel ke reseptor CD4.
Pada orang normal jumlah sel T dalam tubuh sekitar 1000 sel/mm3 ,
hal ini berbeda dengan orang yang menderita AIDS dimana jumlah sel T nya hanya
sekitar 200 sel/mm3.
Virus
HIV yang menyebabkan AIDS dapat menular dari satu orang ke orang lain dengan
banyak cara antara lain penggunaan jarum suntik secara bersamaan, transfusi
darah dari penderita, serta hubungan seksual. Pada dasarnya penderita AIDS
meninggal bukan karena virus HIV yang menyerangnya tapi karena melemahnya
kekebalan tubuh maka beberapa penyakit bisa berakibat fatal bagi penderita
AIDS, penyakit-penyakit itu seperti TBC, kanker darah, kanker, meningitis,
harpes dan berbagai penyakit lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar