Selasa, 18 Oktober 2016

Sistem Pernapasan pada Hewan



Baik kita akan langsung saja ke pembahasan yang pertama yakni sistem pernapasan pada hewan yang menyusui atau yang di kenal dengan nama Hewan Mamalia.

1. Sistem Pernapasan pada Mamalia


Pada hewan mamalia ternyata memiliki sistem dan mekanisme pernapasan yang sama seperti manusia. alat-alat pernapasanya terdiri atas hidung, batang tenggorok dan juga paru-paru.Pada paru-paru terdapat gelembung (aveolus) yang berdinding tipis dan terdiri atas sari lapis sel. Dinding alveolus berimpitan dengan dinding pembuluh kapiler darah yang juga terdiri atas satu lapis sel. O2 masuk ke dalam kapiler daran dan CO2 di keluar dari kapiler darah melalui difusi. Jadi sama ya teman-teman, jika ada Soal latihan tentang sistem pernapasan pada Mamalia sobat ingat juga sistem pernapasan manusia.

2. Sistem Pernapasan pada Aves
Selanjutnya kita akan membahas tentang sistem pernapasan pada aves atau yang lebih di kenal dengan Burung, Alat pernapasan burung terdiri atas :
  • lubang hidung
  • batang tenggorok (trakea)
  • cabang batang tenggorok (bronkus)
  • paru-paru.
Udara yang di Hirup burung masuk melalui lubang hidung, lalu ke batang tenggorok, cabang batang tenggorok dan akhirnya masuk ke dalam paru-paru.di dalam paru-paru terdapat gelembung paru-paru(alveolus), tempat terjadinya pertukaran gas. sementara itu di bagian bawah trakea terdapat pula alat suara yang di sebut dengan nama Siring. udara bertekanan tinggi yang melalui siring akan menggetarkan selaput suara di dalamnya sehingga menghasilkan bunyi.

Umumnya pada burung yang dapat terbang memiliki alat bantu pernapasan yang berupa pundi-pundi udara, memiliki 9 buah pundi-pundi udara, yang mana Kesembilan pundi-pundi udara tersebut adalah sebagai berikut ini :
  • Sepasang pundi-pundi udara di leher;
  • Sepasang pundi-pundi udara di dada bagian depan;
  • Sepasang pundi-pundi udara di perut;
  • Sepasang pundi-pundi udara di dada bagian belakang;
  • Sebuah pundi-pundi udara diantara tulang selangka yang bercabang-cabang membentuk pundi-pundi udara antartulang selangka.
Fungsi dari pundi-pundi udara pada burung adalah untuk membantu pernapasan pada saat terbang, mengatur berat jenis tubuh, dan memperkeras suara yang di hasilkan oleh siring.
Taukah sobat bahwa Pundi-pundi udara dapat mengatur berat jenis tubuh burung, Caranya adalah dengan mengisi atau mengosongkan pundi-pundi udara.Pundi-pundi udara yang berisi udara menyebabkan berat jenis tubuh Secara keseluruhan menurun sehingga membantu dan memudahkan burung untuk terbang. Sebaliknya, apabilah pundi-pundi udara kosong, berat jenis tubuhnya akan naik.
Pada saat burung mengepak kan sayapnya untuk terbang, maka pengambilan oksigen melalui hidung mengalami hambatan karena terjadinya kontraksi otot-otot dada menekan paru-paru dan menghambat masuknya udara ke dalam paru-paru. Maka Untuk memenuhi kebutuhan oksigen pada waktu terbang, burung menggunakan cadangan udara yang ada di dalam pundi-pundi udara. Selanjutnya, udara tersebut masuk ke dalam paru-paru. Di dalam paru-paru terjadi pertukaran gas. Oksigen diikat óleh darah, kemudian diedarkan ke seluruh tubuh untuk proses oksidási. Karbon dioksida dari darah dilepaskan, kemudian dibuang ke luar tubuh melalui hidung. Burung setelah terbang beberapa saat akan menghabiskan udara yang tersimpan dàlam pundi-pundi untuk bernapas. Pundi-pundi udara akan diisi kembali ketika burung hinggap di atas pohon atau melayang di udara tanpa mengepakkan sayapnya.

3. Sistern Pernapasan pada Reptilia
Sistem Pernapasan Hewan Reptilia mirip dengan sistem pernapasan pada burung. alat-alat pernapasan pada Reptilia terdiri dari. Lubang Hidung, batang tenggorok dan Paru-paru. Fase pemasukan udara (inspirasi) dan fase pengeluaran udara (ekspirasi) pada reptilia terjadi melalui mekanisme pernapasan yang sama dengan mamalia.
Beberapa jenis reptilia yang hidup di air, misalnya kita ambil sebagai contoh buaya, Buaya memiliki katup pada lubang hidung, batang tenggorok, serta kerongkongannya. Dengan demikian, ketika buaya menyelam, air tidak dapat masuk ke saluran pernapasan dan saluran pencernaan.

4. Sistem Pernapasan pada Amfibi
Katak merupakan hewan yang tergolong kedalam amfibi yang mana selama hidupnya mengalami metamorfosis atau yang di kenal sebagai perubahan bentuk tubuh. seiring dengan proses metamorfosis, alat pernapasan pada katak juga mengalami perubahan, setelah menetas, berudu katak bernapas menggunakan kedua pasang insang luar yang di milikinya. Lalu beberapa saat kemudian, terbentuk pasangan insang yang ketiga, sementara itu dua pasang insang yang lain menjadi besar. lembaran-lembaran insang tersebut selalu bergetar sehingga air di sekelilingnya selalu berganti-ganti. Oksigen yang larut di dalam air di sekeliling insang berdifusi masuk ke dalam pembuluh kapiler darah pada insnag.Selanjutnya, celah-celah insang terbentuk di antara lengkung- lengkung insang bersamaan dengan terbentuknya mata pada waktu berudu berumur sekitar enam sampai sembilan hari.
Kemudian, insang luar segera menunjukkan tanda-tanda mengerut bersamaan dengan terbentuknya insang dalam. Pada umur 12 hari, terbentuklah penutup insang (operkulum) dan lipatan kulit di depan insang pada kedua sisi. Seiring dengan proses metamorfosis katak, insang dalam kemudian menghilang dan berubah menjadi paru-paru. Setelah berudu menjadi katak dewasa, pernapasan dilakukan melalui paru-paru, kulit, dan selaput rongga mulut. Pernapasan melalui paru-paru bagi amfibi merupakan pemapasan yang utama. Pernapasan melalui paru-paru dimulai ketika katak mengisi rongga mulutnya dengan udara, kemudian menutup lubang hidungnya sebelah dalam.
Hal ini mengakibatkan udara dan rongga mulut terdorong masuk ke dalam paru-paru. Pernapasan melalui kulit dilakukan katak pada saat di dalam air ataupun di darat. Pernapasan ini dapat terjadi karena kulit katak yang tipis itu banyak mengandung kapiler darah dan perkembangan sistem pernapasan insang luar. Kulit tubuh katak yang selalu dijaga agar tetap lembap atau basah itu memudahkan oksigen yang berada di luar tubuh untuk berdifusi ke dalam pembuluh kapiler darah Agar kulit selalu lembap atau basah, katak memilih habitat di sekitar kolam, rawa, sungai, dan sawah.

Selaput rongga mulut katak juga digunakan untuk bemapas. Ketika katak mengisi rongga mulutnya dengan udara, oksigen yang terkandung dalam udara berdifusi melalui selaput rongga mulut. Selanjutnya, oksigen tersebut diikat oleh darah dan diedarkan ke seluruh tubuh katak.
Nah sekarang teman-teman sudah mengerti ya tentang Bagai mana sistem pernapasan yang terjadi pada Katak, mari kita lanjutkan ke hewan berikutnya yakni Sistem pernapasan pada Ikan.

5. Sistem Pernapasan pada Pisces
Alat pernapasan Pisces atau yang di kenal dengan ikan pada umumnya berupa insang yang berjumlah Empat pasang, Letak insang di samping kiri serta kanan kepala ikan. Pada setiap insang memiliki banyak lembaran yang di selubungi oleh jaringan epitel dengan banyak anyaman pembuluh darah kapiler. Permukaan insang sangatlah lebar, terutama pada ikan yang aktif bergerak, cerakan cepat dapat meningkatkan kecepatan aliran air pada insang.
Insang memiliki struktur yang baik untuk mengarahkan aliran air dan darah dalam pertemuan/kontak yang sangat dekat. Pertukaran gas secara efisien terjadi ketika air mengalir melalui lembaran insang dan darah yang berada di permukaan insang mengalir dengan arah yang berlawanan (countercurrent). Dengan cara demikian, sekitar 80—90% oksigen sangat efisien masuk ke aliran darah. Pada ikan bertulang keras, misalnya ikan mas, insang dilindungi oleh tutup insang. Sebaliknya, ikan bertulang rawan, misalnya hiu. tidak memiliki tutup insang.
Mekanisme pernapasan pada ikan melalui fase Inspirasi dan Fase Ekspirasi, Fase Inspirasi adalah Fase pemasukan air ke dalam rongga mulut. Penutup insang menyamping, tetapi celah belakang masih tertutup selaput sehingg rongga mulut membesar. Keadaan itu menyebabkan tekanan udara dan rongga mulut lebih kecil dari pada tekanan udara di luat. lalu, bersamaan dengan membukanya celah mulut, air masuk ke dalam rongga mulut. Fase ekspirasi ialah fase pengikatan O2 dan air dan pelepasan CO2  dan dalam tubuh. Setelah rongga mulut penuh berisi air, celah mulut tertutup, dan celah insang membuka. Bersamaan dengan itu air didorong melewati lembaran insang sehingga terjadi pertukaran gas. Darah di dalam pembuluh kapiler selaput insang melepaskan CO2, ke dalam air dan mengikat O2 dan air. Sebagian besar jenis ikan memiliki organ gelembung renang yang mempunyai dua macam fungsi, yaitu untuk mengatur berat tubuh agar dapat naik turun di dalam air dan sebagai tempat cadangan oksigen.Beberapa jenis ikan, misalnya ikan gabus, ikan lele, ikan betok, dan ikan gurami, mempunyai alat bantu pernapasan yang disebut labirin. Labirin adalah lipatan-lipatan yang tidak teratur sebagai perluasan rongga insang untuk menyimpan udara. Dengan memiliki labirin, ikan dapat hidup di dalam air yang berkadar oksigen rendah, misalnya pada lingkungan berlumpur.

Ada juga beberapa jenis ikan yang bernapas dengan paru-paru. Misalnya, ikan paru-paru australia (Neoceratodus sp.), ikan paru-paru afrika (Protopterus sp.), dan ikan paru-paru amerika selatan (Lepidosiren sp.). Ikan ini memiliki sebuah atau sepasang gelembung udara yang digunakan sebagai paru-paru, disebut pulmosis.
sekarang kita sistem pernapasan hewan yang berikutnya ya, yakni sistem pernapasan pada serangga.

6. Sistem Pernapasan pada Serangga
Sistem pernapasan pada hewan serangga di kenal sebgagai Sistem Trakea. memiliki bentuk yang berupa anyaman-anyaman tabung yang bercabang-cabang ke seluruh bagian tubuh. cabang-cabang kecil pada trakea yang menembus jaringan tubuh di sebut dengan trakeol. Trakea bermuara pada lubang kecil yang di sebut dengan stigma(spirakel). Spirakel ini berfungsi sebagai jalan Masuk dan keluarnya udara pernapasan. Pada belalang misalnya yang memiliki sepuluh pasang spirakel , dua pasang spirakel terletak di bagian dada dan delapan pasang lainya terletak di sisi samping perut. Spirakel tersebut dilindungi oleh bulu yang membantu menepiskan debu dan benda-benda asing lain dan udara sebelum masuk ke trakea. Spirakel memiliki katup yang dapat membuka dan menutup.

Saat Menarik nafas otot belalang pada kerangka luar mengendur, tubuhnya mengembang, keadaan ini menyebabkan udara dari luar masuk melalui spirakel menuju ke dalam trakea.kemudian melalui trakeol sampai ke sel-sel tubuh. Pada waktu otot kerangka luar berkontraksi, tubuh belalang mengempis. Akibatnya, udara dan trakea terdesak menuju spirakel untuk dikeluarkan.
Mekanisme pernapasan pada serangga meliputi tiga fase, yaitu fase inspirasi, pertukaran gas, dan ekspirasi. Fase inspirasi memerlukan waktu seperempat detik, spirakel daerah dada membuka. Fase pertukaran gas memerlukan waktu sekitar satu detik, spirakel daerah dada ataupun perut menutup. Fase ekspirasi memerlukan waktu sekitar sath detik, spirakel daerah perut terbuka selama kurang lebih sepertiga detik.
Serangga yang hidup di air rnempunyai alat pernapasan yang berupa insang trakea. Insang trakea merupakan alat pernapasan yang berbentuk tabung, berdinding tipis dengan banyak trakeol,dan memiliki permukaan luas. Perrnukaan yang luas akan meningkatkan proses difusi oksigen dan dalam air menuju sistem trakea.
Larva nyamuk yang hidup di air mempunyai tabung pernapasan yang dapat dijulurkan ke permukaan air. Tabung tersebut berhubungan dengan sistem trakea dalam tubuhnya. Beberapa serangga air dewasa, misalnya kumbang air, memiliki cadangan udara yang tersimpan di bawah sayapnya. Kumbang air berenang ke permukaan air untuk bernapas. Sebagian udara yang diisap akan disimpan untuk digunakan pada waktu berada di dalam air.
Darah serangga tidak mengandung hemoglobin sehingga tidak dapat mengikat oksigen. Oleh karena itu, darah serangga tidak berwarna merah. Setelah masuk ke dalam trakea, oksigen menuju ke trakeol,
kemudian masuk ke dalam sel-sel tubuh secara difusi. Karbon dioksida yang merupakan sisa dan pernapasan, dikeluarkan juga rnelalui sistem trakea yang bermuara pada spirakel.


7. Sistem Pernapasan pada Kalajengking dan Laba-Laba
alat pernapasan pada kalajengking dan laba-laba adalah paru-paru buku. Paru-paru ini terletak di sisi tubuh bagian bawah. biasanya, paru-paru buku beripa dua buah kantong, yang masing-masing terdiri dari lipatan serupa lembaran daun yang berjumblah lima belas sampai dua puluh lembar.
Lipatan tersebut terbentuk dari lapisan epitel permukaan tubuh yang melekuk ke arah dalam dan membentuk helaian-helaian dalam suatu rongga. Setiap helaian itu berhubungan dengan udara luar rnelalui lubang spirakel. Melalui lipatan-lipatan itu, darah mengalir di dalam paru-paru buku. Udara masuk melalui stigma, kemudian menyebar di dalam ruang-ruang di antara lipatan-lipatan sehingga berhubungan langsung dengan darah.


8. Sistem Pernapasan pada Udang-udangan
Hewan-hewan kelompok kelas udang-udangan (Crustacea) yang hidup di air, bernapas dengan insang. Pada umumnya, masing-masing terdapat di rongga atau kamar insang. Kamar-kamar insang terletak di antara branchiostegit (pelindung insang) dan dinding badan.
Di permukaan insang banyak terdapat pembuluh darah dengan membran yang tipis. Oleh karena itu. proses pemasukan oksigen dari lingkungan ke darah dan pengeluaran karbon dioksida dan darah ke lingkungan yang berlangsung secara difusi, dapat terjadi dengan cepat dan efisien.

Keadaan insang hewan kelas udang-udangan bergantung kepada jenis dan habitatnya. Pada umumnya, bila kemampuan hidup di darat makin meningkat, insang mengalami penyusutan. Kepiting yang hidup di daerah pasang surut terbawah mempunyai 26 insang, hewan yang hidup di daerah Iebih dekat dengan daratan mempunyai 18 insang, sedangkan yang hidup di pantai mempunyai 12 insang.
Jenis udang-udang lain yang dapat hidup di air dan darat mempunyai rongga insang dengan banyak pembuluh darah. Pada kepiting darat, pertukaran udara terjadi dalam rongga insang. Insang menonjol ke dalam rongga insang yang memungkinkan terjadinya pertukaran udara.

9. Sistem Pernapasan pada Cacing

Cacing tanah bernapas menggunakan kulitnya yang tipis. kulit cacing tanah banyak mengandung kapiler darah serta kelenjar lendir yang selalu menghasilka lendir. Lendir itu sendiri bermanfaat untuk menjaga kulit cacing agar selalu basah supaya Oksigen mudah berdifusi melalui kulit.Oksigen berikatan dengan hemoglobin di dalam plasma darah membentuk oksihemoglobin, kemudian diedarkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Lendir yang terdapat pada kulit cacing tanah juga berfungsi untuk memudahkannya bergerak.

10. Sistem Pernapasan pada Protozoa
Hewan dan tumbuhan bersel satu tidak memiliki alat pernapasan khusus. Jadi keluar masuknya udara untuk pernapasan hewal bersel satu (protozoa), misalnya Amoeba sp. terjadi melalui selaput atau membran sel secara di fusi. menggunakan O2 untuk keperluan oksidasi, kadar O2 di dalam tubuhnya berkurang, sedangkan kadar CO2 bertambah.

Hal ini mengakibakan terjadinya perbedaan kadar oksigen di luar dan di dalam sel. Selanjutnya, oksigen berdifusi masuk ke dalam sel. Demikian juga, apabila kadar CO2 di luar sel tetap, sedangkan kadar CO2 di dalam sel bertambah, CO2 diluar sel tetap, sedangkan kadar CO2 di dalam sel bertambah, CO2 di dalam sel berdifusi ke luar sel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar